Langsung ke konten utama

Adaptasi



Dimana kita bisa beradaptasi. Hari ini, 15 Juli 2013 adalah hari pengumuman. Pengumuman yang mungkin bisa bikin stress, cemas, takut, seneng, sedih, pokoknya campursari deh. Gue mengalaminya hari ini. Di lapangan yang menyatukan SMA dan SMP Negeri 1 Bogor, di kerumunan anak-anak yang sedang melaksanakan Masa Orientasi Siswa, juga suara yang bertubi-tubi saling membalas menemani pengumuman ini.
Apa? Pengumuman kelas. Ya, hanya itu. Sebenarnya hanya itu, tapi seperti ada sesuatu besar yang bisa mempengaruhi anak-anak. Termasuk gue. Mungkin adaptasinya, mungkin di situ ada mantan pacarnya, atau mungkin ada musuhnya! Entahlah. Tapi, buat gue pembagian kelas yang tadi itu adil seadil-adilnya. Kalau boleh jujur, gue seneng banget dengan pembagian kelas tadi. Gue pikir bisa diajak kerjasama semua, semoga saja. Yang dibutuhkan apa biar kita semua bisa berbaur? Ikhlas atau tidak lu dimasukkan ke kelas tersebut?
Permasalahannya adalah mungkin ada yang tidak ikhlas dengan pembagiannya. Ada yang merasa dikucilkan, dianggap segala macam yang sebenarnya belum pasti benar adanya. Gue mengutip kata-kata dari salah seorang guru yang mengatakan, “Biarkan diri kalian yang beradaptasi, bukan lingkungan yang menentukan kalian beradaptasi.” Nah, dengan ikhlasnya hati kita dan tentunya berpikiran positif, adaptasi dengan teman sekelas akan lebih mudah. Selamat bersekolah kembali!

By: Faadhila Ramadhanti Mustikadewi
#ngabubuwrite

Komentar

Postingan populer dari blog ini

99 Cahaya di Langit Eropa Part 1 (Film)

Setelah baca novel karya Hanum Rais setahun yang lalu, akhirnya film itu muncul. 99 Cahaya di Langit Eropa akhirnya dijadikan film! Seneng banget lah dan hari pertama main, langsung pengen nonton, tapi baru kesampean kemarin, 8 Desember 2013 bareng temen-temen XI IPA 2 :D Gue mau review film 99 Cahaya di Langit Eropa ya, mohon maaf yang belum nonton, diliat dulu review-nya juga boleh hehe.             Hanum yang ikut dengan suaminya, Rangga--yang melanjutkan studinya di Wina--sempat merasa bosan. Hanum ingin pulang ke Indonesia, tetapi lambat laun, dengan orang dan lingkungan yang baru dikenalnya, seketika Hanum jatuh cinta terhadap Eropa! Semua berawal dari Hanum mengikuti kursus Bahasa Jerman. Dia bertemu seorang wanita berhijab yang ternyata bernama Fatma Pasha. Singkat cerita, Hanum banyak belajar dari seorang Fatma. Pelajaran paling berharga, yang membuat Hanum jatuh cinta terhadap Eropa adalah, ternyata banyak sekali rah...

Gelak Tawa dari Beragam Budaya

Viva La Komtung, kawan! Bahagia banget sih ada kontes blog review SUCI 5, jadi gue bisa memaparkan betapa sukanya gue dengan Stand Up Comedy ini. Awal gue suka sama SUCI itu tahun 2011 akhir, dimana SUCI 1 berlangsung, dan entah bagaimana gue langsung jatuh cinta sama SUCI. Gue ikutin terus acara Stand Up Comedy, entah acara tapping atau festival. Nah, yang paling ditunggu, ya, acara SUCI di KompasTV ini. Enggak kerasa, sekarang Season 5 udah kelar, dan enggak nyangka juga, cinta gue terhadap SUCI masih sama seperti 3,5 tahun lalu.             Percaya atau enggak, gue mencatat urutan-urutan komika yang tampil dari episode pertama sampai akhir. Ini gue awali dengan urutan di episode pertama, ya. Dan inilah komika-komika hebat yang bisa masuk ke tahap Show: 1.        Muhamad Tomi (TOMY) 2.        Ichsan Danny (BAIM) 3.        Indra...

Patah Hati dan Koala Kumal

Hari ini, satu lagi film Indonesia sekaligus karya penulis ternama, Raditya Dika, sudah saya tonton, walaupun nonton sendiri haha. Judulnya Koala Kumal. Bukunya sudah terlebih dahulu aku baca. Menurut pengalaman, film yang diadaptasi dari buku biasanya tidak lebih bagus dari bukunya. Tapi, film Raditya Dika ini bisa sesuai dengan bukunya dan tidak terlalu mengecewakan. Ini juga dikarenakan penulis, sutradara, dan aktor diperankan oleh Dika sendiri. Penulisan buku Dika yang satu ini rapi dan lebih serius dari buku-buku dia sebelumnya hehe. Alurnya sudah tidak asing dan mungkin juga banyak dialami oleh masyarakat. Tentang patah hati. Aku tidak akan membocorkan ceritanya di sini, jika memang kalian belum membaca buku sekaligus menonton filmnya. Pemainnya terarah dengan baik sehingga feel nya dapet dan penonton bisa ikut merasakan bagaimana saat menjadi Andrea, Dika, Trisna, maupun James.  Film ini. Kata-kata di film ini. Semua mengingatkanku lagi dengan masalah-m...