Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

#ReadMood Mendaki Tangga Yang Salah : Chapter 1

Apa yang aku pikirkan setelah membaca Bab 1 ini adalah, “Sepertinya ada persamaan antara pembaca dan bahan yang dibaca.” Boleh kalian katakan aku adalah orang paling sombong, tapi ini kenyataan. Sejak TK, bahkan Playgroup hingga SMP Kelas 1, aku selalu menduduki peringkat 3 teratas di kelas. Kebanggaan itu mungkin terasa di awal, tetapi sedikit demi sedikit menghilang karena hal itu sudah menjadi kebiasaan di tahun berikutnya. Tidak ada yang spesial. Guru-guru memuji seperti biasa pada saat pembagian rapor. Bagiku, saat itu pelajaran tidak ada yang terlalu rumit, terlebih orangtua mendaftarkanku bermacam les dari akademik hingga non-akademik: sempoa, keyboard/piano, bahasa asing, menggambar, mengaji, kumon, menari, dan berenang. Lalu, aku menjadi Siswa Berprestasi di sekolah, mengikuti berbagai perlombaan, dan mendapat penghargaan. Jiwa kompetitif itu terbentuk. Menurut buku ini, aku termasuk orang yang ‘tersaring’. ‘Tersaring’ memiliki arti bahwa kompetensiku sudah

i.m.p.r.e.s.i #1

Aku lupa hari itu. Hari yang menjadi takdir pertemuan pertama kami. Aku maupun dia adalah dua insan dengan tujuan yang berbeda. Jangankan soal tujuan, kondisi kami pun berbeda sejak awal. Entah suasana apa yang menjadi teman hati kami kala itu, tetapi aku sangat percaya bahwa setiap kita akan memiliki impresi singkat saat bertemu seseorang. Tidak terkecuali aku terhadapnya, juga dia terhadapku. Banyak sekali pemahaman mengenai impresi. Sebuah pemikiran yang muncul pertama kali saat bertemu seseorang atau menemukan sesuatu. Katanya, impresi pertama begitu penting dan bermakna. Katanya, baik-baiklah saat bertemu orang pertama kali. Apakah pemikiran itu benar? Untuk apa menjadi baik jika hanya di awal? Bagaimana kalau aku tidak menyukai orang itu atau benda itu? Lalu, setelah menjadi baik di awal, apakah aku boleh menyatakan ketidaksukaanku terhadap hal itu? Aku tidak begitu yakin dengan pemikiran itu. Tak ada yang benar-benar menarik perhatianku saat itu. Sosok yang tidak terlal