Langsung ke konten utama

Rantau 1 Muara (di lain tempat)

Saat gue telah selesai membaca buku 'Rantau 1 Muara' karya Ahmad Fuadi, speechless di beberapa bab dan kagum dengan ending-nya. Banyak pelajaran hidup yang dapat diambil. Masalah pekerjaan, cinta, dan pertemanan ada disitu. Dari ketiga buku Uda Ahmad Fuadi, Rantau 1 Muara merupakan penutup trilogi tersebut. Gue sampe membayangkan jadi Dinara, whatta perfect life! Semuanya memmang butuh pengorbanan dan proses, tetapi begitu lancar Allah memberi jalan keluar dan solusi. Gatau ya, ngerasa dapat pencerahan aja dari buku itu. Bahwa emang bener ketika kita berdoa dan berusaha mencapai sesuatu, entah beberapa hari atau bulan bahkan tahun setelahnya, sesuatu itu akan kita capai. Tapi apakah gue sesabar dan serajin itu? Bisa setiap hari belajar, berdoa, dan mengurangi hal-hal yang tidak perlu gue lakukan? Sangsi sejujurnya. Tapi mau kayak gitu. Manusia emang, bukti sudah ada, tapi masih belum 100% percaya bahwa dia bisa juga kayak gitu.
Ngomong-ngomong tentang Rantau 1 Muara, sepertinya gue menemukan hal yang sama terjadi pada salah satu pasangan yang ada di deket gue. Lingkungan yang deket sama gue. Gak sebut merk, tapi mereka betul-betul banyak yang mengagumi. Mungkin karena pintar, romantis, atau entahlah. Tapi kalau dilihat dari sifat mereka, memang banyak hal positifnya. Semakin dalam keadaan susah, mereka semakin terlihat merangkul tanpa ada yang emosi. Mungkin itu yang dikatakan jodoh? Salah satu dari mereka ada yang mengalami kejadian yang mungkin semua orang tidak mau mengalaminya, hanya saja itu sudah takdir-Nya. Saling mendukung dan pasangannya menurut gue sampe menyesal tidak bisa berbuat lebih. Mungkin dia akan berkorban lebih banyak untuk kedepannya. Mungkin mereka memang dipertemukan untuk menghadapi masalah bersama-sama, sebelum nanti akan merasakan hasil yang bisa mereka nikmati bersama. Butuh komentar dari Uda Ahmad Fuadi sepertinya, bagaimana cerita diatas ini? :")

Komentar

Postingan populer dari blog ini

99 Cahaya di Langit Eropa Part 1 (Film)

Setelah baca novel karya Hanum Rais setahun yang lalu, akhirnya film itu muncul. 99 Cahaya di Langit Eropa akhirnya dijadikan film! Seneng banget lah dan hari pertama main, langsung pengen nonton, tapi baru kesampean kemarin, 8 Desember 2013 bareng temen-temen XI IPA 2 :D Gue mau review film 99 Cahaya di Langit Eropa ya, mohon maaf yang belum nonton, diliat dulu review-nya juga boleh hehe.             Hanum yang ikut dengan suaminya, Rangga--yang melanjutkan studinya di Wina--sempat merasa bosan. Hanum ingin pulang ke Indonesia, tetapi lambat laun, dengan orang dan lingkungan yang baru dikenalnya, seketika Hanum jatuh cinta terhadap Eropa! Semua berawal dari Hanum mengikuti kursus Bahasa Jerman. Dia bertemu seorang wanita berhijab yang ternyata bernama Fatma Pasha. Singkat cerita, Hanum banyak belajar dari seorang Fatma. Pelajaran paling berharga, yang membuat Hanum jatuh cinta terhadap Eropa adalah, ternyata banyak sekali rah...

Tepat 17 Tahun

Bismillahirrahmanirrahim.          Bismillah mulai hari ini, 26 Juli 2014, lebih mendekatkan diri padaNya. Gue tahu ini kewajiban, gue tahu ini akan jadi pertanggungjawaban Ayah di akhirat kelak. Ilmu yang gue sekarang punya, masih kurang. Semoga dengan keputusan gue ini (eh bukan keputusan, ini kesadaran gue akan kewajiban dari Dia kepada seluruh muslimah), akan banyak hikmah yang kelak gue dapat.          Teman-teman yang sudah mendorong gue terus, yang sudah mencontohkan, yang udah berhasil menyindir dengan segala cara (jahat ya wkwk), yang enggak ada bosan-bosannya mengingatkan gue dan nanyain terus kapan mulai, terima kasih banyak! Tanpa peran kalian, mungkin hanya ada sebatas niat tanpa implementasi. Semoga kebaikan kalian dibalas dengan yang lebih baik dari Yang Maha Pemberi Nikmat. Aamiin.          Dan ini yang baru gue inget! Gue lahir di Bogor, 7...

Eco Fun Go! Festival, Meet My New Family!

          Menjadi seorang volunteer Eco Fun Go! Festival adalah pengalaman yang tidak akan saya lupakan. Pandangan saya tentang volunteer menjadi lebih luas. Menjadi volunteer dalam acara besar ini ternyata tidak hanya menambah pengalaman saya, tetapi juga keluarga, informasi, juga motivasi baru. Mungkin terdengar ambisius, tetapi saat ada ‘lowongan’ untuk menjadi volunteer , hati saya tergerak untuk ikut karena sejujurnya jam terbang saya menjadi volunteer sangat minim. “Mungkin, ini kesempatan yang baik,” kata saya dalam hati waktu itu.            Apa yang membuat saya tertarik? Atau apa motivasi saya menjadi volunteer di Eco Fun Go! Festival? Ini adalah pertanyaan klise mungkin, kalau saja diadakan wawancara dari pihak Ecofun Community. Alhamdulillah, mereka sedang menyaring mahasiswa yang tinggal di sekitaran Bogor supaya mudah untuk mengadakan rapat dan segala persiapanny...