Viva La Komtung, kawan! Bahagia
banget sih ada kontes blog review
SUCI 5, jadi gue bisa memaparkan betapa sukanya gue dengan Stand Up Comedy ini.
Awal gue suka sama SUCI itu tahun 2011 akhir, dimana SUCI 1 berlangsung, dan
entah bagaimana gue langsung jatuh cinta sama SUCI. Gue ikutin terus acara
Stand Up Comedy, entah acara tapping
atau festival. Nah, yang paling ditunggu, ya, acara SUCI di KompasTV ini.
Enggak kerasa, sekarang Season 5 udah kelar, dan enggak nyangka juga, cinta gue
terhadap SUCI masih sama seperti 3,5 tahun lalu.
Percaya
atau enggak, gue mencatat urutan-urutan komika yang tampil dari episode pertama
sampai akhir. Ini gue awali dengan urutan di episode pertama, ya. Dan inilah
komika-komika hebat yang bisa masuk ke tahap Show:
1. Muhamad Tomi (TOMY)
2. Ichsan Danny (BAIM)
3. Indra Frimawan (INDRA)
4. Rizky Ubaidillah (UBAY)
5. Muhammad Rizki (RIGEN)
6. Anjas Wira Buana (ANJAS)
7. Barry William (BARRY)
8. Adityanta Dani (DANI)
9. Isro Kalis Rubeda (KALIS)
10. Abdul Rahman (RAHMAN)
11. Afif Syafi’I (AFIF)
12. Heri Saputra (HERI)
13. Rahmat Hidayat (RAHMET)
14. Wira Setianagara (WIRA)
15. Yan Al Ridho (RIDHO)
16. Dicky Difie (DICKY)
Ada Dicky dan Ridho yang masuk
menyusul 14 komika lainnya melalui Liga Komunitas 2 komika. Sayang, Baim harus
pulang di malam pertama Show itu.
Acara
SUCI 5 yang dibawakan oleh Pandji Pragiwaksono dan David Nurbianto (pemenang
SUCI 4), sangat menambah pengetahuan dari berbagai aspek. Kenapa gue bilang
SUCI ini menambah pengetahuan? Karena, kalau kita memandangnya dari sudut
pandang edukasi, banyak sekali yang bisa kita ambil. Contohnya saja budaya.
Komika-komika
SUCI 5 sangat beragam dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda, juga
persona mereka masing-masing. Seperti Dicky yang memiliki persona laki-laki
yang berkelakuan seperti perempuan. Lalu, ada Rigen yang khas dengan
marah-marahnya. Ada lagi Rahmet yang selalu menyelipkan cerita STM di
materinya.
Juri-jurinya
juga sangat kompeten sih. Ada Indro “Warkop”, Raditya Dika, dan Feni Rose. Dulu
SUCI Season 1, Radit sempat menjadi host bersama Pandji Pragiwaksono, lalu SUCI
Season 2, Raditya Dika diganti oleh Ryan Adriandhy yang menyabet gelar juara
SUCI 1. Di Season berikutnya, yaitu SUCI Season 2, Ryan menjadi host bersama
Pandji, lalu di SUCI Season 3 digantikan oleh juara SUCI 2, dia adalah
Genrifinadi Pamungkas. Ge, komika yang digandrungi banyak perempuan ini juga digantikan
oleh juara SUCI 3, yaitu Babe Cabita yang menjadi host di SUCI 4. Komika asal
Medan yang jago act-out seperti Ge ini, akhirnya pun lengser dan digantikan
oleh David Nurbianto yang merupakan juara SUCI 4 asli Betawi. Dia menjadi host
bersama Pandji Pragiwaksono di SUCI Season 5 ini.
Menurut
pandangan gue pribadi, SUCI Season 5 ini seru banget, apalagi ada beberapa
komika yang emang gue tunggu banget penampilan setiap minggunya. Acara yang
ditayangkan setiap hari Kamis pukul 22.00 WIB di KompasTV ini berhasil membuat
gue lebih mengenal berbagai budaya di Indonesia. Dari mulai logat, ciri khas
daerah, sampai cara mereka menyelesaikan masalah.
RIGEN. RIzki GENdut. Boleh
juga. Ini salah satu komika yang paling gue tunggu penampilannya. Beneran deh,
gue baru ngeh kalo Bima itu di Nusa Tenggara Barat. Big thanks to Rigen karena telah memperkenalkan Bima kepada kita.
Ciri khasnya yang marah-marah dan materi yang dibawakan selalu menyelipkan cara
pandang warga Bima. Rigen ini terkenal jago banget nge-roasting. Istilah untuk komika yang membawakan materi tentang
seseorang, bisa itu temannya atau siapapun yang ingin dibahas. Saat Grand
Final, Rigen terlihat yakin dan tenang diantara yang lain, karena dari awal dia
sudah menampilkan performa yang bagus dan dapat KOMPOR GAS dari Pakde Indro.
RAHMET. Anak STM. Itu
yang menjadi ciri khas darinya. Perspektif Rahmet sangat membuka mata gue tentang
tawuran. Setiap orang enggak boleh saling men-judge tanpa bukti yang lengkap.
Disini, komika yang jago banget act-out ini, menyuarakan pendapatnya tentang
STM dan tawuran, memperbaiki citra STM dengan cara berbeda, dengan cara komedi.
Gue suka banget gaya Rahmet, walaupun selengean, tapi dia mau mendengarkan masukan
dari para juri. Di Grand Final, Rahmet sedikit terlihat tegang, yaitu saat
penampilan pertama. Tetapi, setelahnya dia kembali membuktikan bahwa dia pantas
menyabet juara 1 SUCI 5.
Nah ini juga, yang absurd
parah, namanya INDRA. Pertama lihat dia, agak enggak suka soalnya kaku banget
pembawaannya. Tapi, setelah beberapa kali lihat penampilannya, gayanya emang
kaku dari sananya. Gaya Stand Up Comedy nya beda dari peserta di season-season
sebelumnya. Setelah tahu, gue malah nunggu penampilan Indra. Gayanya ini
bergantung dengan timing, kapan
materinya harus di stop untuk membiarkan penonton tertawa, atau kapan cara
bicaranya harus dipercepat atau diperlambat. Tapi, sayangnya, di Grand Final,
Indra agak tidak percaya diri untuk menang dan dia menyampaikannya kepada semua
penonton.
Komika-komika di atas
inilah yang menempati juara 1, 2, dan 3 di SUCI Season 5 ini. Keren banget
penampilan mereka di Grand Final, walaupun ada komika yang terlihat nervous banget karena merasakan tekanan
yang berat. Ketenangan dan fokus itu diperlukan karena ketika pikiran jernih,
kita bisa melakukan segala hal dengan lebih baik. Dan itu adalah salah satu
sifat yang dimiliki calon pemenang.
KOMIKA LAINNYA
Selain
mereka bertiga, ada beberapa komika juga yang memikat hati dan membuat gue
menunggu terus penampilannya.
AFIF.
Anak Betawi. Komika dengan tampang paling baik diantara yang lain menurut gue
haha. Materi Betawi nya sangat kental dan mudah membuat tawa. Jujur, gue agak
kecewa di penampilan akhirnya, yaitu di SHOW 13. Dia juga pernah bilang bahwa
kelemahannya terletak pada peilihan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Padahal,
gue masih berharap dia bertahan. Walaupun sudah close mic, semoga semakin menanjak kariernya di bidang Stand Up Comedy!
Si
Eneng. Kemayu. Ya, itulah persona yang ingin ditampilkan oleh DICKY. Dia selalu
menempatkan dirinya pada dua cara pandang, perempuan dan laki-laki. Hebat sih
menurut gue, karena itu enggak gampang dan butuh observasi lebih, juga kepekaan
yang tinggi. Tapi, sayangnya penampilan dia tidak konstan atau meningkat, malah
menurun di SHOW 9 yang mengakibatkan dia harus close mic. Kegagalan bukan untuk disesali, tapi untuk dijadikan
motivasi agar lebih baik lagi.
Puitis.
Ibune! Itulah ciri khas dari seorang WIRA. Dia men-deliver materi dengan cara yang baik, apalagi ditambah dengan
kemampuan bahasanya yang mengagumkan. Di awal-awal, sempat bosan karena materi
yang dibawakan lebih sedikit daripada puisinya, jadi tawa penonton juga
setengah-setengah. Tapi, karena Wira mau mendengarkan masukan juri, dia
berhasil memperbaiki penampilannya tanpa menghilangkan unsur puitisnya,
walaupun hanya sampai SHOW 7.
Teroris.
Callback. Mafia. Haha inilah KALIS. Yang mempunyai persona teroris atau mafia
hongkong. Salut karena dia berhasil di callback di SHOW 10, setelah close mic di SHOW 4. Dalam materinya,
dia selalu menyelipkan unsur agama dan memotivasi penonton. Sayangnya, dia
harus close mic kedua kalinya di SHOW 14.
BARRY. Anak geng motor. Paling nyambung sama Pakde Indro
karena dua-duanya anak geng motor. Pembawaannya tenang dan berani. Berani
menyampaikan apa yang ada di pikirannya, terlebih saat dia membawakan materi
tentang tempat kuliahnya. Sangat objektif menurut gue, mungkin dia tipe orang
yang tidak pernah membanggakan dirinya atas apapun yang dimiliki. Perjalanan
dia di SUCI 5 hanya sampai SHOW 12.
DANI. Hebat, satu kata dari gue buat dia. Dengan
keterbatasannya, dia malah menunjukkan bahwa itu bisa menjadi kelebihannya.
Enggak gampang untuk Stand Up Comedy dalam keadaan duduk, tapi dia melakukannya
setiap minggu hingga akhirnya harus close
mic di SHOW 15. Materinya sangat jujur dan dia sama sekali tidak pernah
merasa kekurangan. Sedikit menyesakkan karena dia hanya sampai di 4 besar,
padahal satu tahap lagi menuju Grand Final. But, you’re still the most awesome comic,
Dani!
HERI. Ya, julukannya Si Leher Pendek. Menurut gue itu agak
berlebihan sih. Dia sebenernya sudah lama berkecimpung di dunia Stand Up
Comedy, dan gue tahu dia sebelum dia masuk SUCI 5. Orangnya sedikit mudah panic,
tapi sekalinya lagi lucu materinya, pecah banget! Sayangnya dia hanya sampai di
SHOW 11.
RAHMAN. Cleaning service. Ya, Rahman ini membawa persona
cleaning service di setiap materinya. Sangat membuka pikiran dan kepekaan gue
mengenai cerita di balik cleaning service. Well, semua yang dia ceritakan
seperti menambah kepedulian kita terhadap cleaning service, dan pasti lucu
banget. Tapi, kariernya di SUCI 5 harus berhenti di SHOW 6 karena penampilan
yang tidak konsisten.
Komika diatas juga sangat
keren. I’M WAITING FOR SUCI Season 6!!!!!
Ini adalah urutan komika SUCI Season 5, LET’S MAKE LAUGH:
Rigen
Rahmet
Indra
Dani
Kalis (eps 4 keeliminasi, masuk di
eps10)
Afif
Barry
Heri
Dicky
Tommy
Wira
Rahman
Anjas
Ridho
Ubay
Baim
KALIAN SUDAH MEMBERIKAN YANG TERBAIK!!
Komentar
Posting Komentar