Langsung ke konten utama

With Pandji Pragiwaksono #BalasDi18 "Special 18th of June"


Assalamualaikum, Om Pandji! Eh bener kan manggil 'Om'?
       Foto ini by the way pernah saya jadiin Profile Picture di Twitter dan ada yang komentar: "Bud, kenapa ekspresinya lucu banget?"
       Well, kenapa 'Bud'? Jangan bingung karena panggilan teman-teman untuk saya memang Bude. Dan saya enggak tahu yang dimaksud lucu itu siapa, SEMOGA SAYA.
       Foto ini berhasil diabadikan tanggal 15 Juni 2013 di acara Stand Up Festival. Saya pernah me-review tentang perkembangan Stand Up Comedy sampai pada titik ulang tahun yang megah, yaitu Stand Up Festival 2013 ini disini----> http://faadhilafaa.blogspot.com/2013/06/stand-up-comedy-indonesia.html
       Om Pandji bisa baca tulisan itu dulu, karena waktu itu saya pernah mention Om Pandji dan beberapa komika lain, tapi yang sempat membaca hanya Kang Isman dan Bang Vikrirasta.
      Mengapa foto ini bisa istimewa? Karena jujur, saya mengagumi sosok Om Pandji. Saya juga pernah menyinggung kehidupan Om Pandji saat di-interview dalam acara 'A Day With' KompasTV, bisa dibaca disini----> http://faadhilafaa.blogspot.com/2013/12/a-day-with-pandji-pragiwaksono.html
       Momen Stand Up Festival sangat istimewa karena saya berhasil datang di tahun pertama #StandUpFest diadakan! Beruntung saya banyak belajar dari materi-materi komika. Salah satu kebanggan saya, ya, foto ini. Dengan semua pengalaman Om Pandji, saya bangga bisa mengabadikan gambar bersama salah satu tokoh inspirasi.
       Ya, saya sangat setuju dengan kalimat akhir Om Pandji bahwa berjabat tangan jauh lebih akrab daripada saling sapa di jejaring sosial. Terima kasih karena telah memberikan saya banyak ilmu tentang Stand Up Comedy, tentang menulis (karena saya baca buku Merdeka Dalam Bercanda), dan segala motivasi yang pernah Om Pandji ucapkan.
       Karena foto dengan gaya bagus itu main-stream, jadi foto inilah yang membuat kenangan itu susah dilepas dari ingatan :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gelak Tawa dari Beragam Budaya

Viva La Komtung, kawan! Bahagia banget sih ada kontes blog review SUCI 5, jadi gue bisa memaparkan betapa sukanya gue dengan Stand Up Comedy ini. Awal gue suka sama SUCI itu tahun 2011 akhir, dimana SUCI 1 berlangsung, dan entah bagaimana gue langsung jatuh cinta sama SUCI. Gue ikutin terus acara Stand Up Comedy, entah acara tapping atau festival. Nah, yang paling ditunggu, ya, acara SUCI di KompasTV ini. Enggak kerasa, sekarang Season 5 udah kelar, dan enggak nyangka juga, cinta gue terhadap SUCI masih sama seperti 3,5 tahun lalu.             Percaya atau enggak, gue mencatat urutan-urutan komika yang tampil dari episode pertama sampai akhir. Ini gue awali dengan urutan di episode pertama, ya. Dan inilah komika-komika hebat yang bisa masuk ke tahap Show: 1.        Muhamad Tomi (TOMY) 2.        Ichsan Danny (BAIM) 3.        Indra Frimawan (INDRA) 4.        Rizky Ubaidillah (UBAY) 5.        Muhammad Rizki (RIGEN) 6.        Anjas Wira Buana (ANJAS) 7.        Barry

Eco Fun Go! Festival, Meet My New Family!

          Menjadi seorang volunteer Eco Fun Go! Festival adalah pengalaman yang tidak akan saya lupakan. Pandangan saya tentang volunteer menjadi lebih luas. Menjadi volunteer dalam acara besar ini ternyata tidak hanya menambah pengalaman saya, tetapi juga keluarga, informasi, juga motivasi baru. Mungkin terdengar ambisius, tetapi saat ada ‘lowongan’ untuk menjadi volunteer , hati saya tergerak untuk ikut karena sejujurnya jam terbang saya menjadi volunteer sangat minim. “Mungkin, ini kesempatan yang baik,” kata saya dalam hati waktu itu.            Apa yang membuat saya tertarik? Atau apa motivasi saya menjadi volunteer di Eco Fun Go! Festival? Ini adalah pertanyaan klise mungkin, kalau saja diadakan wawancara dari pihak Ecofun Community. Alhamdulillah, mereka sedang menyaring mahasiswa yang tinggal di sekitaran Bogor supaya mudah untuk mengadakan rapat dan segala persiapannya, mengingat hanya punya waktu kurang dari sebulan. Dan, saya termasuk.           Tapi, sa

'What If' Melihat dari Sisi Yang Berbeda dari Orang Lain

 Emang bener ya, kalo sisi yang kita liat beda dari orang lain itu gimana rasanya. Beda gitu kan rasanya, terus jadi minoritas, terus minoritas juga pendukungnya, seperti ditelan bumi. Kenapa ya ide yang terkadang bagus malah ditolak? Alasannya? Keperluan mayoritas. Kesannya tuh jadi kayak "Ini kan punya kita, kenapa denger omongan orang yang malah nurunin kualitas?" Greget banget hahaha. Gue ngeliatnya kok malah jadi semaunya sendiri. Hak nya jadi cuma berat sebelah. Apa mungkin pihak itu belum mengerti, apa itu kerja dalam tim? Entahlah. Gue merasa kerja keras disini tidak berbanding lurus sama hasilnya kelak. Salah gue ya? Gak sih, gue nya aja belum terbiasa. Mungkin ini ujian. Kesenjangan sosial pun masih ada, heran. Diskriminasi pun masih terasa, jujur aja gue gak nyaman sama keadaan sekarang. Mungkin senyum gue itu berarti "sama sekali gak nyaman", makanya gue senyum. Maaf ya ini, tapi kenyataan, sedih gue juga, gak mau sok-sok senyum di depan orang.... Intin