Langsung ke konten utama

Untukmu #1


            Aku benar-benar tidak mengerti. Hampir dua belas purnama aku mengenalmu. Apa yang membuatmu selalu memutuskan untuk terpuruk di waktu-waktu sendirimu? Jawabannya hanya satu dan mungkin bertolak belakang dengan pendapatmu selama ini, “Aku bukan hal penting di hidupmu”, bukan begitu?

Simpan kata-kata ‘terbaik’ mu, katakan dan nyatakan pada orang yang tepat kelak, jangan kepadaku. Sejak saat itu—saat pertama aku mengenalmu—mungkin saat itu juga aku berharap menjadi orang yang mendengar kata-kata ‘terbaik’ mu kelak. Tapi, semakin mengetahui segala tentangmu, aku semakin yakin bahwa ada batas diantara kita yang sangat kokoh.

Aku hanya merasa sakit. Sakit setiap kali kamu selalu menyalahkan diri sendri. Sakit setiap tahu kalau kamu merasa tidak ada gunanya atas semua pencapaianmu saat ini. Sakit, karena ternyata kamu tidak pernah menganggapku.

Sudah cukup banyak yang kita perbincangkan, tetapi kurasa belum sedikit pun ‘pintu’ itu terkuak. Atau memang tidak akan? Aku tahu bahwa berharap kepada manusia sangat dilarang, tetapi aku penasaran dengan isi hati dan kepalamu.

Jangan terlalu banyak berbohong! Aku tahu masalah utamamu. Aku juga tahu bahwa hidup tidak seburuk yang kau pikirkan. Mengapa? Karena aku pun mengalaminya. Terpuruk dan memilih untuk sendiri di saat-saat tertentu. Tapi, tolong, jangan pernah itu terjadi kepada siapapun, apalagi dirimu.

Tidak usah berlagak mengetahui takdir yang Dia berikan untukmu. Kau tidak tahu, kan, bahwa bisa saja banyak orang yang mengagumimu dalam diam. Bisa saja kau tidak tahu kalau banyak yang terinspirasi melihat tingkah lakumu. Bisa saja kau tidak peka dengan semua nikmat yang telah Dia berikan. Hey, kau punya orang-orang yang menyayangimu! Kau punya mereka di ‘lingkaran’mu.

Bahwa “Ditinggalkan oleh orang yang ternyata sayang kepadamu, akan sangat menyakitkan”. Apa kamu egois? Hanya memikirkan diri sendiri dan tidak peduli dengan sekitar. Apa kamu egois?  Berani mendeklarasikan bahwa dirimu sangat tidak berguna karena seseorang. Buka cara pandangmu! Ingat, kamu masih punya orang tua dan saudara-saudara yang mengharapkanmu hebat dan berhasil. Kamu masih punya sahabat yang terus mendukung meski dengan cara yang ‘beda’. Dan, masih ada diri ini yang hampir setiap hari berdoa untuk kebaikanmu.

Harusnya saat kamu jatuh, aku bisa bantu untuk membangkitkanmu. Harusnya saat kamu gagal, aku bisa berusaha untuk menyemangatimu. Tapi, nyatanya tidak bisa. Kenapa? Karena, lagi-lagi, kamu hanya memikirkan dirimu sendiri. Saat kamu jatuh dan gagal, yang aku rasakan justru perasaan sedih dan sakit yang amat dalam. Di titik itu, aku tahu bahwa aku lebih jatuh karena usaha membangkitkanmu hanya seperti angin lalu. Di titik itu, aku tahu bahwa aku lebih gagal karena optimisme ini ternyata berada di bawah rasa pesimismu. Apa kamu pernah memikirkan ini?

Cukup tanyakan itu pada hatimu. Apa yang menjadi masalahmu selama ini. Hidup tidak pernah adil, bung! Selalu ada pro dan kontra, kau tahu persis itu. Aku hanya bisa membuatmu merasa bahwa dunia ini tidak mencampakkanmu. Semesta ini pasti mendukung segala hal positif yang kamu lakukan. Buka matamu, buka hatimu. Tetap tersenyum di kala sedihmu. Dan selalu ingat, bahwa masing-masing kita sudah digariskan untuk dicintai :)






Dariku,
R. A. F. R. M. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

99 Cahaya di Langit Eropa Part 1 (Film)

Setelah baca novel karya Hanum Rais setahun yang lalu, akhirnya film itu muncul. 99 Cahaya di Langit Eropa akhirnya dijadikan film! Seneng banget lah dan hari pertama main, langsung pengen nonton, tapi baru kesampean kemarin, 8 Desember 2013 bareng temen-temen XI IPA 2 :D Gue mau review film 99 Cahaya di Langit Eropa ya, mohon maaf yang belum nonton, diliat dulu review-nya juga boleh hehe.             Hanum yang ikut dengan suaminya, Rangga--yang melanjutkan studinya di Wina--sempat merasa bosan. Hanum ingin pulang ke Indonesia, tetapi lambat laun, dengan orang dan lingkungan yang baru dikenalnya, seketika Hanum jatuh cinta terhadap Eropa! Semua berawal dari Hanum mengikuti kursus Bahasa Jerman. Dia bertemu seorang wanita berhijab yang ternyata bernama Fatma Pasha. Singkat cerita, Hanum banyak belajar dari seorang Fatma. Pelajaran paling berharga, yang membuat Hanum jatuh cinta terhadap Eropa adalah, ternyata banyak sekali rah...

Tepat 17 Tahun

Bismillahirrahmanirrahim.          Bismillah mulai hari ini, 26 Juli 2014, lebih mendekatkan diri padaNya. Gue tahu ini kewajiban, gue tahu ini akan jadi pertanggungjawaban Ayah di akhirat kelak. Ilmu yang gue sekarang punya, masih kurang. Semoga dengan keputusan gue ini (eh bukan keputusan, ini kesadaran gue akan kewajiban dari Dia kepada seluruh muslimah), akan banyak hikmah yang kelak gue dapat.          Teman-teman yang sudah mendorong gue terus, yang sudah mencontohkan, yang udah berhasil menyindir dengan segala cara (jahat ya wkwk), yang enggak ada bosan-bosannya mengingatkan gue dan nanyain terus kapan mulai, terima kasih banyak! Tanpa peran kalian, mungkin hanya ada sebatas niat tanpa implementasi. Semoga kebaikan kalian dibalas dengan yang lebih baik dari Yang Maha Pemberi Nikmat. Aamiin.          Dan ini yang baru gue inget! Gue lahir di Bogor, 7...

Eco Fun Go! Festival, Meet My New Family!

          Menjadi seorang volunteer Eco Fun Go! Festival adalah pengalaman yang tidak akan saya lupakan. Pandangan saya tentang volunteer menjadi lebih luas. Menjadi volunteer dalam acara besar ini ternyata tidak hanya menambah pengalaman saya, tetapi juga keluarga, informasi, juga motivasi baru. Mungkin terdengar ambisius, tetapi saat ada ‘lowongan’ untuk menjadi volunteer , hati saya tergerak untuk ikut karena sejujurnya jam terbang saya menjadi volunteer sangat minim. “Mungkin, ini kesempatan yang baik,” kata saya dalam hati waktu itu.            Apa yang membuat saya tertarik? Atau apa motivasi saya menjadi volunteer di Eco Fun Go! Festival? Ini adalah pertanyaan klise mungkin, kalau saja diadakan wawancara dari pihak Ecofun Community. Alhamdulillah, mereka sedang menyaring mahasiswa yang tinggal di sekitaran Bogor supaya mudah untuk mengadakan rapat dan segala persiapanny...