Langsung ke konten utama

20 dan Sudut Pandang





Semakin hari semakin kuat keinginan untuk mengangkat kisah-kisah teman atau sahabat. Bukan karena cerita saya tidak menarik untuk dibagikan kepada pembaca, hanya saja dengan menceritakan kisah orang lain, akan membuat saya dan juga pembaca sama-sama mendapat ilmu baru. Untuk saat ini, saya memiliki beberapa calon kisah yang ingin diangkat, tetapi jika ada yang ingin bercerita secara sukarela—karena ingin berbagi kisah dan menginspirasi banyak orang—silakan hubungi saya lewat WA atau DM Instagram. Jangan berpikir ini akan merepotkan, justru dengan senang hati saya akan mendengarkan kalian dan mengajak diskusi tentang kisah kalian.

Kalau dipikir-pikir, kenapa sih saya senang mendengarkan kisah orang? Kepo banget? Sudut pandang dan pengalaman baru. Boleh jadi dalam pelajaran Bahasa Indonesia, sudut pandang hanya ada tiga, yaitu: sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang ketiga, dan sudut pandang serba tahu. Faktanya, dari tiga sudut pandang ini akan bercabang menjadi ratusan bahkan ribuan sudut pandang. Saya harus banyak belajar lagi, maka dari itu menjadi suatu kehormatan untuk mengetahui sudut pandang seseorang. Dampaknya? Sangat baik. Dengan mengetahui berbagai sudut pandang orang, kita akan lebih bijak dalam menghadapi berbagai permasalahan. Kalau kata orang sifat ini adalah plegmatis, tidak ingin membuat ribut dengan siapapun, lebih memilih menyelesaikan masalah dengan kepala dingin. Terlepas dari sifat-sifat dominan itu, karakter manusia dapat dibentuk seiring berjalannya waktu. Ya mungkin, dengan banyak mendengar kisah orang lain, akan menjadikan kita lebih tenang dan tidak melihat suatu masalah dengan panik. Poinnya.

Renungan tahun ini, jangan pernah lagi membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Salah satu alasan mengapa saya senang mendengar kisah orang. Hingga saat ini, saya belum menemukan sudut pandang seseorang yang cocok dengan yang saya cari. Tapi, saya tetap bersyukur karena orang-orang yang saya temui memiliki sudut pandang yang luar biasa, bahkan membuat saya geleng-geleng kepala. Mengajak diri ini bahagia dalam kondisi paling buruk sekalipun adalah resolusi penting mungkin untuk saya. Sudut pandang itu belum ada, sudut pandang yang benar-benar bisa mendorong saya agar yakin dengan resolusi itu. Oleh karena itu, saya masih akan terus senang mendengarkan kisah-kisah orang, bahagia hingga menderita, keluarga hingga percintaan, kelahiran hingga kematian.

Menuliskannya akan menjadi kebanggaan tersendiri. Mengisahkannya akan membuat memori baru bagi saya. Menceritakannya akan membuat sejarah terkenang dan bukan untuk dilupakan. 



Hari ini, dimana aku yakin semesta mendukungku.
7 Februari 2017.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

99 Cahaya di Langit Eropa Part 1 (Film)

Setelah baca novel karya Hanum Rais setahun yang lalu, akhirnya film itu muncul. 99 Cahaya di Langit Eropa akhirnya dijadikan film! Seneng banget lah dan hari pertama main, langsung pengen nonton, tapi baru kesampean kemarin, 8 Desember 2013 bareng temen-temen XI IPA 2 :D Gue mau review film 99 Cahaya di Langit Eropa ya, mohon maaf yang belum nonton, diliat dulu review-nya juga boleh hehe.             Hanum yang ikut dengan suaminya, Rangga--yang melanjutkan studinya di Wina--sempat merasa bosan. Hanum ingin pulang ke Indonesia, tetapi lambat laun, dengan orang dan lingkungan yang baru dikenalnya, seketika Hanum jatuh cinta terhadap Eropa! Semua berawal dari Hanum mengikuti kursus Bahasa Jerman. Dia bertemu seorang wanita berhijab yang ternyata bernama Fatma Pasha. Singkat cerita, Hanum banyak belajar dari seorang Fatma. Pelajaran paling berharga, yang membuat Hanum jatuh cinta terhadap Eropa adalah, ternyata banyak sekali rah...

Tepat 17 Tahun

Bismillahirrahmanirrahim.          Bismillah mulai hari ini, 26 Juli 2014, lebih mendekatkan diri padaNya. Gue tahu ini kewajiban, gue tahu ini akan jadi pertanggungjawaban Ayah di akhirat kelak. Ilmu yang gue sekarang punya, masih kurang. Semoga dengan keputusan gue ini (eh bukan keputusan, ini kesadaran gue akan kewajiban dari Dia kepada seluruh muslimah), akan banyak hikmah yang kelak gue dapat.          Teman-teman yang sudah mendorong gue terus, yang sudah mencontohkan, yang udah berhasil menyindir dengan segala cara (jahat ya wkwk), yang enggak ada bosan-bosannya mengingatkan gue dan nanyain terus kapan mulai, terima kasih banyak! Tanpa peran kalian, mungkin hanya ada sebatas niat tanpa implementasi. Semoga kebaikan kalian dibalas dengan yang lebih baik dari Yang Maha Pemberi Nikmat. Aamiin.          Dan ini yang baru gue inget! Gue lahir di Bogor, 7...

Eco Fun Go! Festival, Meet My New Family!

          Menjadi seorang volunteer Eco Fun Go! Festival adalah pengalaman yang tidak akan saya lupakan. Pandangan saya tentang volunteer menjadi lebih luas. Menjadi volunteer dalam acara besar ini ternyata tidak hanya menambah pengalaman saya, tetapi juga keluarga, informasi, juga motivasi baru. Mungkin terdengar ambisius, tetapi saat ada ‘lowongan’ untuk menjadi volunteer , hati saya tergerak untuk ikut karena sejujurnya jam terbang saya menjadi volunteer sangat minim. “Mungkin, ini kesempatan yang baik,” kata saya dalam hati waktu itu.            Apa yang membuat saya tertarik? Atau apa motivasi saya menjadi volunteer di Eco Fun Go! Festival? Ini adalah pertanyaan klise mungkin, kalau saja diadakan wawancara dari pihak Ecofun Community. Alhamdulillah, mereka sedang menyaring mahasiswa yang tinggal di sekitaran Bogor supaya mudah untuk mengadakan rapat dan segala persiapanny...