Seperti sedia kala
dimana kau bisa bercanda
Dan...perlahan
kaupun lupakan aku
Mimpi
burukmu...dimana t'lah ku tancapkan duri tajam
Kaupun
menangis...menangis sedih
Maafkan aku
Dan...bukan maksudku...bukan inginku
Melukaimu
sadarkan kau di sini kupun terluka
Melupakanmu...menepikanmu
Maafkan
aku...
Reff :
Lupakan saja diriku
Bila itu bisa
membuatmu
Kembali bersinar
dan berpijar
Seperti dulu kala
Caci maki saja diriku
Bila itu bisa
membuatmu
Kembali bersinar
dan berpijar
Seperti dulu kala
(Dan – Sheila On 7)
Entah kenapa lagi suka
dengerin lagu ini. Setelah dicerna kata demi kata, agak sama dengan keadaan gue
sekarang. Ada yang pernah bilang kalau lagu itu bisa mewakili situasi yang
sedang terjadi pada diri kita. Mungkin, iya.
Bingung.
Beberapa pertanyaan terus berputar di kepala. Tidak ada manusia yang sempurna,
kan? Allah Maha Pemaaf, kan? Ya. Gue enggak mau bahas ini lebih dalam
sebenarnya.
Tulisan
gue di Instagram beberapa waktu lalu mungkin memang benar. Perlu ada masalah supaya
lebih kuat nantinya? Ada saatnya terjadi ‘gap’ supaya lebih dekat nantinya? Tapi,
berapa lama? Siapa yang memastikan kalau akan lebih kuat? Siapa yang menjamin
kalau akan lebih dekat?
Maaf.
Sudah kebiasaan menuliskan apa yang ada di dalam pikiran dan apa yang sedang
dirasakan. Intinya, gue mau masalah apa pun yang sedang ada sekarang segera
diselesaikan, bukan dilupakan dan malah mengacaukan. Sekali lagi, maaf.
Gudangnya salah,
R. A. Faadhila R. M.
Komentar
Posting Komentar