Menjadi seorang volunteer Eco Fun Go! Festival adalah
pengalaman yang tidak akan saya lupakan. Pandangan saya tentang volunteer menjadi lebih luas. Menjadi volunteer dalam acara besar ini ternyata
tidak hanya menambah pengalaman saya, tetapi juga keluarga, informasi, juga
motivasi baru. Mungkin terdengar ambisius, tetapi saat ada ‘lowongan’ untuk menjadi
volunteer, hati saya tergerak untuk
ikut karena sejujurnya jam terbang saya menjadi volunteer sangat minim. “Mungkin, ini kesempatan yang baik,” kata
saya dalam hati waktu itu.
Apa yang membuat saya tertarik? Atau apa motivasi saya
menjadi volunteer di Eco Fun Go!
Festival? Ini adalah pertanyaan klise mungkin, kalau saja diadakan wawancara
dari pihak Ecofun Community. Alhamdulillah, mereka sedang menyaring mahasiswa
yang tinggal di sekitaran Bogor supaya mudah untuk mengadakan rapat dan segala persiapannya,
mengingat hanya punya waktu kurang dari sebulan. Dan, saya termasuk.
Tapi, saya akan tetap menceritakan mengapa saya akhirnya
tergerak untuk ikut andil dalam kegiatan ini. Alasan pertama adalah karena saya
tahu siapa Founder Ecofunopoly, yaitu Teh Annisa Hasanah. Beliau adalah alumni
IPB jurusan Arsitektur Lanskap dan penulis buku ‘Student Traveller’. Saya sudah pernah mengikuti salah satu seminar
kecil yang diadakan oleh IAAS dua tahun lalu yaitu tahun 2015 di IPB yang
mendatangkan beliau sebagai pembicara. Sejak saat itu, saya secara tidak
langsung mengikuti kegiatan beliau melalui akun Instagramnya. Saat itu,
pandangan saya mengenai belajar di luar negeri lebih terbuka karena penyampaian
beliau yang menyenangkan.
Alasan kedua saya adalah karena kegiatan ini bersifat
mengedukasi. Ecofunopoly adalah permainan yang mengedukasi anak-anak untuk
mencintai lingkungan sekitar. Karena permainan keren ini, Teh Annisa dan
komunitasnya sudah meraih banyak penghargaan. Pada Januari lalu, Ecofunopoly memperoleh
penghargaan dari Young South East Asean
Leaders Initiative (YSEALI) dalam programnya yaitu ‘Seeds for The Future’. Oleh karena itu, Eco Fun Go! Festival yang
merupakan puncak acara dari Eco Fun Go ASEAN, dilaksanakan di Indonesia,
tepatnya di Balaikota Bogor. Karena acara ini didukung YSEALI dan seluruh volunteer akan mendapat sertifikat dari
lembaga tersebut, sudah pasti itu masuk ke dalam daftar alasan saya menjadi volunteer.
Tidak pernah menyangka bahwa akan banyak mengenal volunteer yang ternyata sudah
meninggalkan pahit manisnya S1, alias volunteer
Eco Fun Go! Festival banyak yang sedang mengenyam pendidikan S2. Poin tambahan
bagi saya karena pengalaman mereka tentu lebih banyak dan saya bisa banyak
konsultasi dengan mereka.
Rapat perdana saat itu, saya akhirnya berkenalan dengan Teh
Wulan. Beliau adalah koordinator acara besar ini. Oh iya, alhamdulillah saya
bisa masuk ke divisi acara, dan lebih senangnya lagi saya mendapat tugas untuk
menjadi Liaison Officer (LO) atau
pendamping pewara (MC) untuk acara nanti.
Kegiatan persiapan setelah itu adalah menyebar undangan ke
berbagai Sekolah Dasar (SD) di Bogor karena di dalam Eco Fun Go! Festival
terdapat 4 cabang perlombaan yaitu: Ecofun
Coloring Competition, Ecofun Drawing
Competition, Daur Ulang Ecofun, dan Ecofun
Tournament. Target acara ini adalah siswa kelas 1-6 SD. Selain itu, kita
melakukan promosi acara, baik di media sosial maupun aksi nyata seperti promosi
pada saat Car Free Day (CFD). Saat
promosi itu, kita akhirnya bertemu dengan Kak Igor yang akan menjadi MC pada
acara nanti. Beliau adalah penyiar KISI FM yang sudah terjamin jam terbangnya
sebagai pewara.
Melakukan promosi acara seperti itu ternyata tidak semudah
yang saya bayangkan. Satu lagi pelajaran saat mengikuti volunteer ini, saya harus menjadi manusia yang lebih sabar dan
pantang meyerah. Berbagai trik sudah kita gunakan, seluruh otot senyum sudah
kita persembahkan, cara penyampaian yang sedemikian sopan dan santun agar
membuat para orangtua dan anak menoleh atau setidaknya melirik,
mengiming-imingi doorprize dan merchandise serta sertifikat dari US Embassy kepada mereka, dan segala hal
yang dapat membuat para orangtua dan anak mendaftar lomba di acara ini. Memang
Allah Maha Pemberi Rizki, saat kita ikhlas dan maksimal dalam melakukan
sesuatu, pasti ada balasan dariNya. Alhamdulillah, kami mendapatkan beberapa
peserta dari CFD itu.
Berhubung saya adalah LO dari Kak Igor, saya berkesempatan
untuk rapat bersama beliau juga Teh Annisa dan Teh Fia. Teh Fia adalah teman kerja
Teh Nisa yang dipercaya untuk menjadi Koordinator Lapang (Korlap) di hari
pelaksanaan acara. Saya sempat mengobrol tentang karier Kak Igor. Menurut saya
ini adalah satu kisah yang bisa menjadi inspirasi karena mengetahui bagaimana
proses kehidupan Kak Igor menjadi sukses seperti sekarang.
Tidak
hanya itu, setelah selesai diskusi dengan Kak Igor, saya pun berbincang
sebentar dengan Teh Nisa. Sebuah kebetulan yang luar biasa (walaupun saya yakin
tidak ada yang namanya kebetulan di dunia ini), Teh Nisa ternyata satu
almamater SMA dengan saya, yaitu SMA Negeri 1 Bogor. Bertukar cerita dengan
satu almamater mengenai masa-masa menjadi siswa di ‘Sekolah Kehidupan’ memang
menyenangkan karena kami memiliki kisah yang sama berkat tradisi turun-temurun
yang luar biasa. Contohnya adalah Masa Orientasi Siswa (MOS) di Smansa yang
sangat melekat di diri para siswanya, Masa Regenerasi (Regen) organisasi dan
ekstrakurikuler yang juga menjadi ciri khas SMA kami, membuat gelak tawa dan
mencairkan suasana saat itu. Perbincangan beralih ke bagaimana Teh Nisa studi
ke luar negeri dan bagaimana sejarah Ecofunopoly.
Dua
hari menjelang hari H adalah masa-masa sibuk seluruh divisi. Divisi acara
merampungkan rundown dan memastikan seluruh tugas dilaksanakan oleh
masing-masing penanggung jawab. Divisi logistik dan transportasi (logstran)
memastikan seluruh barang-barang terdistribusi dengan baik dan memastikan
sampai di Balaikota dengan selamat. Divisi Kesekretariatan memastikan seluruh
surat untuk tamu undangan VIP diterima oleh yang bersangkutan, memastikan
seluruh persiapan registrasi dan sertifikat peserta sudah siap. Divisi
Publikasi, Dekorasi, Dokumentasi (PDD) menyelesaikan dekorasi yang harus
dipasang saat acara berlangsung sampai mengorbankan waktu tidur mereka. Divisi
Bazar dan Expo memastikan tenda terpasang sesuai dengan yang diinginkan. Divisi
Konsumsi memastikan jumlah peserta, tamu undangan, juri, dan jumlah volunteer supaya tidak ada yang
kelaparan saat acara berlangsung. Satu hari menjelang acara, semua volunteer
melakukan gladi bersih di Balaikota untuk memastikan semua terlaksana sesuai
dengan yang diharapkan.
27
Agustus 2017 pun datang. Hari yang kami semua tunggu! Pukul 6 pagi, semua volunteer sudah berkumpul di Balaikota,
membantu divisi logstran untuk penataan dan sarapan. Kak Igor datang pukul 7
dan langsung memakai kaos EcoFun yang seragam dengan kami. Dengan briefing sedikit
yang dibantu dengan Teh Fia, pukul 8 pun akhirnya acara dimulai. Terdapat
beberapa tamu VIP yaitu: Park Miyeon sebagai United Nation Volunteer (UNV) Programme Officer – UNV Indonesia, Emily
G. Abraham sebagai Assistant Cultural
Affairs Officer – Youth Outreach US Embassy, dan Ir. Usmar Hariman sebagai
Wakil Walikota Bogor. Kami juga mendapat tamu istimewa dari Filipina dan
Myanmar, yaitu Bea (Filipina) dan May (Myanmar). Acara dibuka secara resmi oleh
Bapak Usmar yang langsung dilanjutkan oleh permainan perkusi SMK Wikrama. Para
tamu VIP, Teh Annisa, Bea dan May, dan beberapa volunteer mengibarkan bendera negara-negara ASEAN. Hal paling
krusial dan sangat dinanti saat pembukaan adalah melantangkan jargon Eco Fun
Go! Festival yang direkam oleh drone dari Moeaerial.
Acara
berlangsung rapi dan kondusif walaupun terik matahari menyengat. Setelah
pembukaan, Kak Igor mengumumkan pemenang Duta Ecofun yang diraih oleh siswa
Sekolah Bogor Raya bernama Dheeraj Jaisikin Dodani. Sebelum memulai perlombaan,
Kak Igor dan para volunteer juga
mengajak peserta untuk pemanasan dengan lagu ‘Baby Shark’ yang disambut antusias oleh para peserta dan
orangtuanya.
Melihat
peserta yang serius saat lomba berlangsung menjadi perasaan senang tersendiri
bagi saya. Walaupun harus mondar-mandir kesana-kemari dan warna kulit menjadi
sedikit redup alias menghitam, hal ini menjadi salah satu pencapaian saya untuk
menjadi bermanfaat. Selingan doorprize
dan kuis menjadi obat untuk para orangtua dan juga peserta karena terdapat grand doorprize berupa smartphone yang sengaja dibagikan
mendekati akhir acara. Penampilan akustik dari Jurusan Ilmu Tanah IPB juga
menjadi penghibur di kala menunggu pengumuman pemenang.
Turnamen
Ecofunopoly menjadi lomba yang sangat bermanfaat menurut saya karena disini
anak-anak dilatih untuk jujur dan mendapat edukasi tentang bagaimana mencintai
lingkungan sekitar. Bahkan banyak yang ketagihan untuk bermain Ecofunopoly lagi
walaupun mereka kalah dalam turnamen. Kalah atau menang dalam turnamen adalah
hal biasa di setiap turnamen, tetapi tidak semua turnamen mampu memberi dampak
bagi mereka yang kalah bertanding. Menurut saya, Ecofunopoly sangat memberi
dampak bagi mereka yang bermain, menang ataupun kalah.
Tidak
terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore dan pengumuman pemenang pun
dilakukan. Senang melihat raut wajah bangga para orangtua dan wajah ceria dari
seluruh peserta. Setelah itu, semua volunteer
operasi semut dan melakukan sesi foto bersama sebelum pulang ke rumah dan
indekos masing-masing.
Terima
kasih telah diajak untuk berkontribusi, Ecofun Community. Terima kasih atas
segala masukkan, kerja bareng, semangat dari teman-teman volunteer. Terima kasih atas inspirasi yang kalian berikan. Terima
kasih karena saya mendapat keluarga baru. Tidak lupa terima kasih kepada Earth
Hour Bogor dan IAAS Indonesia yang sudah membantu acara supaya berjalan sukses.
Terima kasih kepada pengisi bazar dan expo. Dan terima kasih sebesar-besarnya
kepada Sponsor dan Media Partner:
1.
YSEALI Department of State United States of
America
2.
United Nation Volunteer (UNV) Indonesia
3.
Ecofunopoly
4.
Pemerintah Kota Bogor
5.
We Love Bogor
6.
Info Bogor
7.
KISI FM
8.
Bogor Pisan
9.
ASEAN Foundation
10.
Kolaborato Co-working Space
11.
Penebar Swadaya
12.
PT. BLST
13.
Hotel Salak
14.
Wardah
15.
Republika
JARGON
A: MC
B: All participants
A: Ecofun!
B:
Goooooooo ASEAN!!!!
A:
1..2..3!
B:
We Love Ecofunopoly!
Salam,
Raden Ajeng Faadhila
Ramadhanti Mustikadewi (Dhila)
Komentar
Posting Komentar