Melukai hati seorang wanita,
salah satunya. Kamu tahu itu, bukan?
Tetapi, mengapa kamu masih
melakukannya?
Cinta adalah sebuah anugerah dari
Sang Maha Cinta. Siapapun memilikinya, termasuk aku dan kamu. Banyak orang
bilang bahwa cinta butuh pengorbanan. Aku tidak menuruti pernyataan itu, sama
sekali. Pengorbanan itu aku anggap sebagai satu kebahagiaan karena artinya aku
ikut andil dalam aktivitas hidupmu. Pengorbanan itu tidak membuatku sakit atau
menderita, aku ikhlas melakukannya. Pengorbanan itu tidak aku anggap sebagai
pengorbanan, melainkan sebuah awal perjalanan sebelum semakin jauh melangkah.
Tapi, sayangnya hanya aku yang
merasa. Hanya aku yang menganggap. Bagaimana denganmu?
Kamu sepertinya tidak mengetahui
dalamnya perasaan seorang wanita. Sekali kamu mencoba menyelaminya, berusaha
untuk mengetahui seberapa dalam, jangan sekali-kali mencoba kembali ke
permukaan, apalagi menepi ke daratan dan menyelam di kedalaman yang lain. Aku
hanya mengingatkan.
Ini bukan kisahku, tetapi mungkin
aku juga mengalaminya. Aku hanya ingin mencoba mencurahkan isi kepala dan hati.
Apa yang kamu pegang teguh, maka
jangan sampai itu menggoyahkan keyakinanmu. Apa yang kamu anggap baik di awal,
maka jangan tinggalkan dan pertahankan. Apa yang kamu temui di tengah
perjalanan dan sekilas terlihat lebih baik daripada yang kamu temui di awal,
maka jadikanlah pembelajaran tanpa berhenti berusaha menjadi dirimu yang lebih
baik. Sudahkah seperti itu?
Pernahkah merasa menyakiti hati
seorang wanita? Atau bahkan lebih dari seorang? Sungguh, jangan pernah
bermain-main dengan hati seorang wanita. Sekali kamu menggoreskan sekecil
apapun luka dengan perkataan dan perbuatanmu, luka itu tidak akan pernah
sembuh. Mungkin maaf darimu diterima, tetapi semua tidak bisa kembali seperti
sedia kala, sebelum dirimu datang padanya.
Saat kamu berani mendekati seorang
wanita, maka hati-hati memperlakukannya. Bukankah dengan mendekati berarti kamu
telah memantapkan hati untuk selalu menjaganya?
Saat kamu berani mendekati
seorang wanita, maka kamu telah mendeklarasikan diri sebagai pria sejati. Pria
sejati tidak hanya berani mendekati tanpa penjelasan, bukan?
Saat kamu berani mendekati
seorang wanita, maka pastikan dia lah satu-satunya yang kamu inginkan untuk
membersamai kehidupanmu kelak. Bukankah memang seharusnya begitu?
Apa masih ada diantara kamu yang
mendekati bukan karena itu? Maka, kusarankan, menjauhlah segera.
Kamu masih bertanya mengapa harus
menjauh? Tidak cukup penjelasanku bahwa kemungkinan kamu akan melukainya sangat
besar? Kecuali jika kamu telah memantapkan hati padanya.
Renungkan. Jika tujuanmu belum
jelas dan menganggap semua akan baik-baik saja, maka jelaskan dan segera pergi.
Jika belum merasa yakin, jelaskan dan segera buat keputusan. Jika sudah yakin,
simpan komitmenmu, jelaskan, dan tunggu waktu yang tepat. Itu akan jauh lebih
baik.
Mendekati bukan berarti
menghalalkan segala cara. Ingat, kita ini warga negara beradab dan memiliki
keyakinan serta pedoman hidup. Maka, ikutilah aturannya. Sesuatu dengan niat
yang baik akan berujung baik selama dalam prosesnya pun kamu bersikap baik dan
meyakinkannya bahwa dia adalah yang terbaik.
Selamat berproses, kita.
Note: Fokusnya ke tulisannya aja, ya. Terkait gambar dan judul yang tidak nyambung, anggap maklum. Hehe
Senandung Biru
-faa-
Komentar
Posting Komentar