Jadi gini, readers. Gue ingin meminta maaf karena
sedikit ingkar janji. Padahal postingan setelah ‘Bunga Tidur’ harusnya membahas
disruption teknologi saat ini. Disruptive innovation yang sering
disebut-sebut para intelek. Tapi, hari ini aku harus mengulas seseorang, yang
tak kalah ‘disrupting’ di kehidupan
gue. Hehe, canda.
Mulai dari mana nih, Nav? Iya, jadi
seseorang yang ingin gue bahas adalah wanita keturunan Medan tetapi telah
merasakan pahit-asam-manis-asin kehidupan di Depok, Navila Purba. Kenapa gue
bisa tahu dia di awal perjumpaan di CCR? Usut punya usut, ternyata dia ini
salah satu teman saudara gue di SMAN 5 Depok. Mungkin itu ya, Nav, yang membuat
kita akhirnya deket? Cie.
Terkhusus wanita satu ini, yang gak
pernah gak ngebut kalau udah sama motornya, kayanya cuma di tulisan ini gue
mengucapkan beribu terima kasih. Terima kasih karena sudah hadir di sejarah
kehidupan perkuliahan gue. Terima kasih sudah menjadi reminder kebaikan dimanapun dan kapanpun. Terima kasih karena
selalu menyadarkan betapa berharganya wanita. Terima kasih karena sudah menjadi
sahabat di dunia dan semoga sampai di surgaNya.
Sepertinya banyak pelajaran
kehidupan yang dapat gue ambil darinya. Bagaimana dia selalu menjadi penenang
di kala gue panik. Yang selalu menjadi pemecah tawa di kala gue sedih. Yang
tidak pernah bosan menegur ketika sahabatnya ini salah. Yang menjadi salah satu
panutan dalam memimpin. Yang mengajarkan tentang kesabaran. Yang menaruh harga
diri di tingkat paling atas. Yang sangat mengerti bahwa kita memang berbeda.
Yes! Dia adalah sosok
sebenar-benarnya ENTP. Extrovert, Intuitive, Thinking, Perceiving. Kita berbeda
dalam arti yang sebenarnya jika dilihat dari hasil tes MBTI. Sedangkan aku
adalah sebenar-benarnya pemilik sifat ISFJ. Introvert, Sensing, Feeling,
Judging. Konflik antara kita memang susah untuk dihindari, bahkan hampir setiap
hari. Tapi, bukankah itu dibutuhkan dalam persahabatan? Ya, aku setuju. Apalagi
dia.
Sudah 2 semester kita lewati di
kampus SB tercinta. Banyak kejadian menyenangkan juga menyedihkan yang
membersamai kita. Walaupun gue juga sering kesel sama orang ini, tapi
setelahnya kita selalu bisa baikan. Haha. Dan hari ini, sosok yang menggilai
drama korea ini bertambah usia. Tidak ada yang lebih diharapkan kecuali
kebaikan dan berkah yang semoga selalu dicurahkan kepadanya. Kita sepakat tidak
ada lilin, kan? Wkwk. Sepakat dalam kebaikan dan itu yang selalu berhasil dia
sampaikan. Tidak terlalu terlihat fanatik, tidak terkesan ‘harus kayak gini!’,
tapi pesan kebaikan itu sampai dengan baik dan bisa diresapi.
Sukses ya, Nav! Apalah gue tidak
jago desain, jadi hanya bisa menulis ini. Ingat, di dunia nyata gue tidak akan
mengucapkan selamat ulang tahun atau terima kasih atau hal-hal yang sudah gue
tuliskan disini. Sekali lagi, semoga usia sekarang menjadi awal kesuksesan yang
lebih lagi. Awal untuk pencapaian-pencapaian lain yang lebih tinggi tanpa
melupakan bahwa masih ada yang perlu uluran tangan kita.
Last but not least. Amanah itu tidak
pernah salah pundak, kan? Semangat dan ikhlas mengerjakan semua aktivitasnya.
Terima kasih kalau gue masih dipercaya menjadi teman diskusi. Semoga terbayar
lunas semua keringat yang telah mengucur dari dahimu. Semoga ini termasuk
perjalanan memantaskan diri, untuk dia yang suatu hari akan datang ke rumah dan
menemui orangtuamu. Aamiin.
Notes:
Untuk yang daritadi request minta dimasukkin ke blog gue. Lunas, ya! Kapan
nge-vlog lagi?
Baranangsiang
Indah
21
Juni 2017
23.59
Omooooooo
BalasHapus