Langsung ke konten utama

What's to Expect?

Langkahku terhenti
Cukup lama tidak sedekat ini
Ruangan berpendingin
Melarangku angkat kaki

Mataku menjelajah
Mencari sang penyembuh rasa jengah
Sesaat ku tersenyum, menahan lelah
Aku, telah sampai di ‘rumah’

            Masuk lagi ke toko buku seperti menghirup udara kebebasan. Deretan buku ‘New Arrival’ menjadi sasaranku, seperti biasa. Kali ini, buku ‘The Geography of Bliss’ berhasil menghentikan mataku yang sedari tadi menelusur. Kisah perjalanan, menarik. Aku tidak percaya kebetulan, tetapi ini memang sebuah kebetulan. Buku ‘Critical Eleven’ yang sedang kubaca juga mengisahkan tentang suatu perjalanan. Pikiranku terusik, mencoba menjawab pertanyaan yang satu ini, “Apa tujuanku hidup?”
            Apa yang diharapkan dari hidup di dunia? Apa tujuanku hidup? Apa yang harus dicapai sembari menunggu kematian? Pertanyaan itu merusak jalur pikiran jernihku. Perjalanan hidup setiap orang memang berbeda, tergantung jalur yang dipilih. Mungkin banyak dari para makhluk berakal ini yang tidak sadar bahkan tidak tahu tujuan perjalanan hidupnya. Aku mulai resah, apa yang sudah kulakukan selama 19 tahun hidup?
            Aku suka buku, kopi, bisnis, travelling, menulis. Ya, itu. Apa yang bisa diharapkan dari kesukaanku itu kalau bukan aku yang merancang? Benar, kan? Rasa kesal tiba-tiba muncul. Kesal terhadap rasa malas yang selalu menghadang. Mungkin itu yang menjadi cobaan terberat manusia. Bayangkan jika tidak ada rasa malas di dunia ini, mungkin saja aku sekarang sudah menjadi ‘seseorang’. Aku bisa mengambil kelas akselerasi di SMP dan SMA. Masa kuliah mungkin bisa diperpendek. Aku juga bisa mengasah kemampuanku sejak kecil tanpa harus mengikuti tes minat dan bakat. Seperti itu, mungkin.
            Waktu sudah berlalu dan tidak mungkin bisa diputar kembali. Permasalahan saat ini adalah harapan dan tujuan hidup. Jangan pernah sekali-kali menggantungkan hidup kita kepada orang lain! Jadilah sosok yang teguh pendirian dan mandiri. Set your mind that ‘I will be success by myself’.
            I’m making my own life’s trip, prepare for the “What’s to expect from your life?” question someday. How about you?
            Last but not least, aku mengutip dari buku ‘The Geography of Bliss’:

            “Perjalanan itu bersifat individualis. Kalaupun aku melakukan perjalanan bersamamu, perjalananku bukan perjalananmu.”


Pejalan,

Raden Ajeng Faadhila Ramadhanti M.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

99 Cahaya di Langit Eropa Part 1 (Film)

Setelah baca novel karya Hanum Rais setahun yang lalu, akhirnya film itu muncul. 99 Cahaya di Langit Eropa akhirnya dijadikan film! Seneng banget lah dan hari pertama main, langsung pengen nonton, tapi baru kesampean kemarin, 8 Desember 2013 bareng temen-temen XI IPA 2 :D Gue mau review film 99 Cahaya di Langit Eropa ya, mohon maaf yang belum nonton, diliat dulu review-nya juga boleh hehe.             Hanum yang ikut dengan suaminya, Rangga--yang melanjutkan studinya di Wina--sempat merasa bosan. Hanum ingin pulang ke Indonesia, tetapi lambat laun, dengan orang dan lingkungan yang baru dikenalnya, seketika Hanum jatuh cinta terhadap Eropa! Semua berawal dari Hanum mengikuti kursus Bahasa Jerman. Dia bertemu seorang wanita berhijab yang ternyata bernama Fatma Pasha. Singkat cerita, Hanum banyak belajar dari seorang Fatma. Pelajaran paling berharga, yang membuat Hanum jatuh cinta terhadap Eropa adalah, ternyata banyak sekali rah...

Eco Fun Go! Festival, Meet My New Family!

          Menjadi seorang volunteer Eco Fun Go! Festival adalah pengalaman yang tidak akan saya lupakan. Pandangan saya tentang volunteer menjadi lebih luas. Menjadi volunteer dalam acara besar ini ternyata tidak hanya menambah pengalaman saya, tetapi juga keluarga, informasi, juga motivasi baru. Mungkin terdengar ambisius, tetapi saat ada ‘lowongan’ untuk menjadi volunteer , hati saya tergerak untuk ikut karena sejujurnya jam terbang saya menjadi volunteer sangat minim. “Mungkin, ini kesempatan yang baik,” kata saya dalam hati waktu itu.            Apa yang membuat saya tertarik? Atau apa motivasi saya menjadi volunteer di Eco Fun Go! Festival? Ini adalah pertanyaan klise mungkin, kalau saja diadakan wawancara dari pihak Ecofun Community. Alhamdulillah, mereka sedang menyaring mahasiswa yang tinggal di sekitaran Bogor supaya mudah untuk mengadakan rapat dan segala persiapanny...

Gelak Tawa dari Beragam Budaya

Viva La Komtung, kawan! Bahagia banget sih ada kontes blog review SUCI 5, jadi gue bisa memaparkan betapa sukanya gue dengan Stand Up Comedy ini. Awal gue suka sama SUCI itu tahun 2011 akhir, dimana SUCI 1 berlangsung, dan entah bagaimana gue langsung jatuh cinta sama SUCI. Gue ikutin terus acara Stand Up Comedy, entah acara tapping atau festival. Nah, yang paling ditunggu, ya, acara SUCI di KompasTV ini. Enggak kerasa, sekarang Season 5 udah kelar, dan enggak nyangka juga, cinta gue terhadap SUCI masih sama seperti 3,5 tahun lalu.             Percaya atau enggak, gue mencatat urutan-urutan komika yang tampil dari episode pertama sampai akhir. Ini gue awali dengan urutan di episode pertama, ya. Dan inilah komika-komika hebat yang bisa masuk ke tahap Show: 1.        Muhamad Tomi (TOMY) 2.        Ichsan Danny (BAIM) 3.        Indra...